Sifat Bola Bumi, Tenaga, dan Proses Geomorfik
Bentuk bumi yang bulat, telah diperbincangkan sejak lama dengan berbagai bukti yang dikemukakan untuk mendukung pernyataan bahwa bumi itu bentuknya bulat. Bukti tersebut seperti perjalanan kapal laut kitika masih berada jauh dari pantai yang tampak hanya bagian atas kapal, namun semakin mendekati ke arah pantai yang tampak pada bagian ke arah bawahnya.
Sebenarnya bentuk bumi tersebut tidaklah bulat secara sempurna seperti bola dengan panjang garis tengah yang sama, tetapi bentuk bumi tidaklah demikian, karena garis tengah pada equator adalah 12.756 km sedangkan garis tengah antar kutub adalah 12.714 km (Alan & Arthur, 1992: 6). Dengan demikian garis tengah pada eqoator lebih panjang 42 km dibaningkan dengan panjang garis tenga pada jarak antara kutub.
Dengan demikian bumi ini mengalami pemepatan pada bagian kutub. Bentuk seperti itu terjadi sebagai akibat oleh hal-hal: Rotasi bumi, Pengaruh gaya berat, Sifat dari dari materi pembentuk bumi itu sendiri. Bentuk bumi yang memepat pada bagian kutub tersebut disebut dengan oblate ellipsoid or flattening of the poles (Alan & Arthur, 1992: 6). Selain nama di atas disebut juga ellipsoid of rotation artinya sebagai hasil dari sebuah elips yang diputar pada sumbu pendeknya.
Namun, perbedan antara sumbu pendek dengan sumbu panjang tersebut tidak besar sangat kecil. Oleh karena itu akan terkesan bahwa bumi tersebut seperti bola yang bulat benar, sehingga sering kali disebut bola bumi. Hal lain yang berkenaan dengan permukaan globe yang halus dan rata serta tidak dilakukan perbedaan penggambaran tingi rendahnya permukaan bumi di permukaan globe. Mempunyai alasan bahwa perbedaan tinggi rendah permukaan bumi sangat kecil jika dibandingkan dengan jari-jari bumi yang panjangnya ± 6.350 km, sehingga jarak perbedaan tinggi rendah yang ada di permukaan bumi pada permukaan globe tidaklah berarti.
0 komentar:
Post a Comment